مَدْلُوْلُ الشَّهَادَةِKandungan Syahadat
Syahadatain.
أشهد أن لاإله إلا الله
و أشهد أن محمدا رسول اللهApa arti kata “asyhadu”?
- Pernyataan (اَلْإِعْلاَنُ)
- Sumpah (اَلْقَسَمُ)
- Janji (اَلْعَهْدُ)
Syahadah Artinya
PERNYATAAN. Bahasa Arabnya: اَلإِقْرَارُ atau اَلإِعْلاَنُ
(dalam bahasa Indonesia: Iklan, yang seharusnya membacanya I’lan bukan iklan). “Asyhadu”
berarti “aku menyatakan”Kalau dihubungkan dengan kalimat syahadat maka artinya
“aku menyatakan bahwa tidak ada ilah kecuali Allah, dan aku menyatakan bahwa
Muhammad adalah utusan Allah”.
Syahadat Artinya
SUMPAH. Kandungan kedua dari syahadat adalah SUMPAH. Bahasa Arabnya: اَلْقَسَمُ. “Asyhadu” berarti “aku
bersumpah”. Dihubungkan dengan kalimat syahadat maka artinya “aku bersumpah
bahwa tidak ada ilah kecuali Allah, dan aku bersumpah bahwa Muhammad adalah
utusan Allah” .
Ayat 63 : 1-2
إِذَا جَاءَكَ الْمُنَافِقُونَ قَالُوا نَشْهَدُ
إِنَّكَ لَرَسُولُ اللَّهِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ إِنَّكَ لَرَسُولُهُ وَاللَّهُ
يَشْهَدُ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ لَكَاذِبُونَ
•
Kata
“nasyhadu” berarti “kami bersumpah”
•
Ini
diperjelas oleh ayat berikutnya yang menyatakan
bahwa “mereka menjadikan SUMPAH mereka sebagai perisai…”
اتَّخَذُوا أَيْمَانَهُمْ جُنَّةً فَصَدُّوا عَنْ
سَبِيلِ اللَّهِ إِنَّهُمْ سَاءَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Syahadah Artinya
JANJI
•
Kandungan
ketiga syahadat adalah JANJI
•
Bahasa
Arabnya: اَلْمِيْثَاقُ atau اَلْعَهْدُ
•
“Asyhadu”
berarti “aku berjanji”
•
Dihubungkan
dengan syahatain maka artinya “aku berjanji bahwa tidak ada ilah kecuali Allah,
dan aku berjanji bahwa Muhammad adalah utusan Allah”
Ayat 7: 172
وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ
ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ
بِرَبِّكُمْ قَالُوا بَلَى شَهِدْنَا أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا
كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ
•
Kata
“asyhadahum” berarti “Aku mengambil perjanjian kepada mereka”
•
Ayat ini
berkaitan dengan diambilnya perjanjian oleh Allah kepada semua manusia saat ruh
sudah ditiupkan kedalam jasad (janin)
Saat kita umur satu
tahun saja kita tidak ingat, apalagi saat di dalam kandungan. Biasanya ibu kita
yang menceritakan saat kita kecil, baru kita tahu. Dalam hal ini Allah
mengingatkan kepada kita semua tentang peristiwa besar ini, agar tidak dijadikan
alasan “saya lupa” (7:173).
Harus Merasa Sedang
Berjanji. Orang yang membaca syahadatain harus
merasakan bahwa dirinya sedang berjanji di hadapan Allah. Tuntutan: harus
ditepati. Melanggar perintah/larangan Allah, meski kecil, merasa bahwa dirinya
telah berkhianat.
•
Jadi
syahadat berarti pernyataan, sumpah, dan janji
•
Orang
yang bersyahadat harus menyadari bahwa ia lagi menyatakan, bersumpah, dan
berjanji kepada Allah bahwa tidak ada ilah kecuali Allah dan Muhammad adalah
utusan Allah
•
Ini
seharusnya dirasakan ketika kita membaca syahadat saat tahiyyat dalam shalat
Kalau kita
benar-benar menghayati ketiga makna ini, maka kita telah memiliki komitmen di
dalam hati kita à hati terikat dengan syahadatain. Komitmen itulah yang disebut IMAN. Contoh
pribadi yang menyadari ini
•
Bilal
bin Rabbah
•
Yasir
dan Sumayyah
•
Mush’ab bin Umair
Iman yang Benar (اَلإِيْمَانُ
الْحَقُّ). Iman yang benar juga harus memenuhi tiga hal
–
إِقْرَارٌ بِاللِّسَانِ (menyatakan dengan
lisan)
–
تَصْدِيْقٌ بِالْقَلْبِ (membenarkan dengan
hati)
–
عَمَلٌ بِالْجَوَارِحِ وَالْحَرَكَاتِ
(mengamalkan dengan anggota badan dan gerakan-gerakan). Ketiganya harus ada,
tidak boleh hilang satu pun.
Kandungan pertama
syahadat adalah pernyataan. Ini menghasilkan STATUS keIslaman seseorang. Status
ini tidak akan hilang hingga LISANNYA mengingkarinya, bukan karena
perbuatannya. Tidak boleh mengkafirkan seseorang yang status kemuslimannya
masih tetap ada. Status itu sangat penting, karena menentukan diterimanya amal
seseorang. Kalau dia tidak punya status (sebagai Muslim) maka amalnya batal. Bila
seseorang sudah merasakan kandungan kedua dari iman, maka batinnya bernilai. Ini
tentu tidak kelihatan. Tapi bisa dilihat dari SIKAP
Hati yang membenarkan menghasilkan sikap yang baik
–
Hati
yang menolak memunculkan sikap yang buruk
Amal yang dilakukan
seseorang menunjukkan bahwa dirinya memiliki nilai lahir. Ini kelihatan,
misalnya mendirikan shalat, berpuasa di bulan Ramadhan, menunaikan zakat,
berhaji, dsb. Jika ketiga kandungan iman ini ada, maka seseorang telah
memiliki:
–
Status
(sebagai Muslim)
–
Nilai
(batin dan lahir)
Keduanya sama-sama
penting
–
Ada
status tapi tidak ada nilai?
–
Ada
nilai tapi tidak ada status?
Umar ra pernah
menangis ketika bertemu dengan seorang pendeta. “Amalnya banyak, tapi kelak
masuk neraka.”
MUNAFIK. Asal
katanya: اَلنَّفَقُ (LUBANG DI TANAH). Bintang
Yarbu’ punya rumah dengan DUA PINTU à pintu satunya adalah pintu rahasia yang disebut نَافِقَةٌ .Lorong Mina bahasa Arabnya Nafaq Mina.
Munafik Amali (الْمُنَافِقُ
الْعَمَلِيُّ). Ini disebutkan dalam dua hadits yang sangat
terkenal
•
آيَةُ
الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا
اؤْتُمِنَ خَانَ“. Tanda-tanda munafik ada tiga: apabila berbicara
bohong, apabila berjanji ingkar, dan apabila dipercaya berkhianat” (HR
Bukhari-Muslim).
Empat Tanda Munafik yaitu
a. Munafik I’tiqodi (الْمُنَافِقُ الإِعْتِقَادِيُّ) Tokoh utamanya: Abdullah bin Ubai bin Salul (harus lengkap
namanya karena ada sahabat bernama Abdullah bin Ubai bin Ka’ab). Mereka ikut
shalat, tapi shalatnya malas dan riya (4:142). Bahkan mereka ikut berjihad,
tapi di tengah jalan pulang atau diserse (Perang Uhud), atau tetap ikut
peperangan tapi membuat kekacauan (Perang Al-Muraisi). Puncaknya terjadi
menjelang Perang Tabuk: mereka mendirikan masjid tandingan (Masjid Dhirar)
b. Orang munafik kalau
berterusan dalam kemunafikannya akan menjadi FASIK. FASIK = اَلْخَارِجُ
عَنِ الطَّاعَةِ (tidak mau taat). Orang
Arab berkata, فَسَقَتِ الرُّطْبَةُ apabila korma
terkelupas dari kulitnya. Tikus disebut فُوَيْسِقَةٌ karena keluar dari liangnya untuk mengadakan pengrusakan
Ciri-ciri Fasik
(2:27)
- Merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh
–
Janji
itu adalah mentauhidkan Allah (7:172)
–
Janji
itu juga pengakuan bahwa Nabi Muhammad adalah Rasul
–
Janji
juga berupa perintah dan larangan Allah
- Memutuskan apa-apa yang diperintahkan supaya dihubungkan (silaturrahim dan hubungan kekerabatan)
- Mengadakan kerusakan di muka bumi
•
Tiga
sifat di atas sebagai tambahan tiga sifat munafik seperti dalam hadits yang
masyhur
•
Apabila
mereka menang, tampaklah ke-6 sifat itu
•
Tapi
apabila mereka kalah, mereka menampakkan tiga sifat seperti dalam hadits itu
ISTIQOMAH
•
Mu’min
yang selalu menjaga lisan, hati dan anggota badannya dengan yang dituntut oleh
Allah dan RasulNya, maka dia berada dalam kondisi istiqomah
•
Istiqomah
tidak bisa datang tiba-tiba, tapi melalui proses
•
Itulah
kenapa digunakan kata “tsumma” (kemudian)
Keberanian (َلشَّجَاعَةُ)
•
Dikatakan
kepada orang yang istiqomah أَلا تَخَافُوا (janganlah kalian khawatir), maka dia tidak
akan khawatir 46:13 (فَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ)
•
Artinya
dia selalu berani
Tenang (اَلاِطْمِئْنَانُ)
•
Musibah
apapun yang menimpanya tidak akan menumbangkannya (putus asa)
•
Sebaliknya,
kebaikan apapun yang diraihnya tidak membuatnya sombong (57:22-23)
•
Ketenangan
dan kestabilannya karena menyadari semua takdir Allah itu baik (كُلُّ
مَا قَدَّرُ اللهُ خَيْر)
Optimis (اَلتَّفَاؤُلُ)
•
Memandang
masa depan penuh dengan keyakinan (optimis)
•
Malaikat
memberikan kabar gembira tentang sorga yang telah dijanjikan
•
Melihat
masa depan Islam pun yakin bahwa masa depan di tangan Islam (الْمُسْتَقْبَالُ
لِهذَا الدِّيْنِ)
Bahagia Sejati (اَلسَّعَادَةُ)
•
Jika
seseorang hidupnya penuh keberanian, tenang dan optimis, maka berarti telah tercapai
kebahagiaan hakiki
•
Bagaimana
bahagia kalau salah satunya hilang?
•
Jadi
syahadah menghantarkan kita kepada sa’adah (مِنَ الشّهَدَةِ إِلَى السّعَادَةِ)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar