PAPER
TUGAS AKHIR
PENDIDIKAN
JARAK JAUH
Jenis - Jenis Media Pembelajaran didalam PJJ
Disusun
Oleh
Nama
: Nia Kurnia Asih
Dosen
:
Timbul
Pardede
A.
Penegertian
Beberapa
definisi yang diberikan para ahli menjelaskan bahwa pendidikan jarak jauh
adalah:
1.
Suatu bentuk pembelajaran mandiri yang terorganisasi secara sistematis, dimana
konseling, penyajian materi pembelajaran, dan penyeliaan serta pemantauan
keberhasilan siswa dilakukan oleh sekelompok tenaga dosen yang memiliki
tanggung jawab yang saling berbeda. Pembelajaran dilaksanakan secara jarak jauh
dengan menggunakan bantuan media (Dohmen,1967).
2.
Suatu metode pembelajaran yang menggunakan korespondensi sebagai alat
komunikasi antar tenaga dosen dengan siswa, ditambah dengan adanya interaksi
antar siswa dalam proses pembelajaran (Mackenzie, Christensen, & Rigby,
1968).
3.
Sistem pendidikan yang tidak mempersyaratkan adanya tenaga dosen di tempat
seseorang belajar, namun dimungkinkan adanya pertemuan-pertemuan antara tenaga
dosen dan siswa pada waktu-waktu tertentu (French Law, 1971).
4.
Suatu bentuk pendidikan yang meliputi beragam bentuk pembelajaran pada berbagai
tingkat pendidikan yang terjadi tanpa adanya penyeliaan tutor secara langsung
dan atau terus menerus terhadap siswa dalam lokasi yang sama, namun memerlukan
proses perencanaan, pengorganisasian dan pemantauan dari suatu organisasi
pendidikan, serta penyediaan proses pembimbingan dan tutorial, baik dalam
bentuk langsung (real conversation) maupun simulasi (simulated conversation)
(Holmberg, 1977).
Dari beberapa definisi di atas maka
dapat disimpulkan bahwa PJJ adalah sekumpulan metode pengajaran dimana
aktivitas dosenan dilaksanakan secara terpisah dari aktivitas belajar.
Pemisahan kedua kegiatan tersebut dapat berupa jarak fisik, misalnya karena
peserta ajar bertempat tinggal jauh dari lokasi institusi pendidikan. Pemisahan
dapat pula jarak non-fisik yaitu berupa keadaan yang memaksa seseorang yang
tempat tinggalnya dekat dari lokasi institusi pendidikan namun tidak dapat
mengikuti kegiatan pembelajaran di institusi tersebut. Keterpisahan kegiatan
dosenan dari kegiatan belajar adalah ciri yang khas dari PJJ. Selain itu dalam
PJJ juga menggunakan bermacam metode pembelajaran yang dikomunikasikan melalui
media.
B.
Pemanfaatan internet sebagai media
pembelajaran memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut:
–
Dimungkinkan terjadinya distribusi pendidikan ke semua penjuru tanah air dan
kapasitas daya tampung yang tidak terbatas karena tidak memerlukan ruang kelas.
–
Proses pembelajaran tidak terbatas oleh waktu seperti halnya tatap muka biasa.
–
Pembelajaran dapat memilih topik atau bahan ajar yang sesuai dengan keinginan
dan kebutuhan masing-masing.
–
Lama waktu belajar juga tergantung pada kemampuan masing-masing
pembelajar/siswa.
–
Adanya keakuratan dan kekinian materi pembelajaran.
–
Pembelajaran dapat dilakukan secara interaktif, sehingga menarik
pembelajar/siswa; dan memungkinkan pihak berkepentingan (orang tua siswa maupun
guru) dapat turut serta menyukseskan proses pembelajaran, dengan cara mengecek
tugas-tugas yang dikerjakan siswa secara on-line.
Perkembangan/kemajuan
teknologi internet yang sangat pesat dan merambah ke seluruh penjuru dunia
telah dimanfaatkan oleh berbagai negara, institusi, dan ahli untuk berbagai
kepentingan termasuk di dalamnya untuk pendidikan/pembelajaran. Berbagai
percobaan untuk mengembangkan perangkat lunak (program aplikasi) yang dapat
menunjang upaya peningkatan mutu pendidikan/pembelajaran terus dilakukan.
Perangkat lunak yang telah dihasilkan akan memungkinkan para pengembang
pembelajaran (instructional developers) bekerjasama dengan ahli materi (content
specialists) mengemas materi pembelajaran elektronik (online learning
material). Pembelajaran melalui internet di Sekolah Dasar dapat diberikan
dalam beberapa format (Wulf, 1996), di antaranya adalah: (1) Electronic mail
(delivery of course materials, sending in assignments, getting and giving
feedback, using a course listserv., i.e., electronic discussion group, (2)
Bulletin boards/newsgroups for discussion of special group, (3) Downloading of
course materials or tutorials, (4) Interactive tutorials on the Web, dan (5)
Real time, interactive conferencing using MOO (Multiuser Object Oriented)
systems or Internet Relay Chat.
Setelah bahan
pembelajaran elektronik dikemas dan dimasukkan ke dalam jaringan sehingga dapat
diakses melalui internet, maka kegiatan berikutnya yang perlu dilakukan adalah
mensosialisasikan ketersediaan program pembelajaran tersebut agar dapat
diketahui oleh masyarakat luas khususnya para calon peserta didik. Para guru
juga perlu diberikan pelatihan agar mereka mampu mengelola dengan baik
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran melalui intenet. Karakteristik/potensi
internet sebagaimana yang telah diuraikan di atas tentunya masih dapat
diperkaya lagi dengan yang lainnya. Namun, setidak-tidaknya ketiga
karakteristik/potensi internet tersebut dipandang sudah memadai sebagai dasar
pertimb
C.
Jika dilihat kembali tujuh
kriteria yang dapat kita jadikan pedoman dalam memilih media, yang dikenal
dengan istilah ACTIONS (Menurut Bates (1995),
yaitu:
- Access
(Aksesibilitas).
Maksud dari
akses terhadap media adalah adanya ketersediaan dan kemudahan memperoleh atau
menggunakan media. Akses terhadap media ini harus dilihat dari dua
sisi, yaitu:
a. Sisi institusi penyelenggara PJJ dan
b. Sisi peserta didik/calon peserta didik.
Dalam PJJ seberapapun pentingnya bahan ajar yang akan disampaikan, dan betapapun baiknya teknik penyampaiannya, akan menjadi sia-sia apabila peserta didik tidak dapat menerimanya, hanya karena mereka tidak mempunyai akses terhadap media yang membawa bahan ajar tersebut.
Akses terhadap penggunaan media oleh institusi PJJ juga menjadi pertimbangan dalam pemilihan media. Pengertian akses disini adalah ketersediaan sarana yang mendukung pengembangan maupun penggunaan media tertentu, baik yang berasal dari dalam danluar institusi penyelenggara PJJ.
a. Sisi institusi penyelenggara PJJ dan
b. Sisi peserta didik/calon peserta didik.
Dalam PJJ seberapapun pentingnya bahan ajar yang akan disampaikan, dan betapapun baiknya teknik penyampaiannya, akan menjadi sia-sia apabila peserta didik tidak dapat menerimanya, hanya karena mereka tidak mempunyai akses terhadap media yang membawa bahan ajar tersebut.
Akses terhadap penggunaan media oleh institusi PJJ juga menjadi pertimbangan dalam pemilihan media. Pengertian akses disini adalah ketersediaan sarana yang mendukung pengembangan maupun penggunaan media tertentu, baik yang berasal dari dalam danluar institusi penyelenggara PJJ.
- Costs
(Biaya).
Dalam
menentukan pilihan mengenai media apa yang akan digunakan dalam
PJJ, faktorbiaya merupakan faktor yang tidak bisa dihindarkan. Banyak
orang berpikir bahwa PJJ berarti penyelenggaraan pendidikan dengan biaya murah,
hal ini bisa saja benar tetapi bisa juga tidak. Murah tidaknya penyelenggaraan
PJJ tergantung pada media apa yang digunakan dan berapa banyak jumlah peserta
didiknya.
Misalnya, sebuah institusi PJJ memilih menggunakan video interaktif. Penggunaan media ini akan terhitung mahal apabila digunakan untuk peserta didik yang berjumlah sedikit, sebaliknya apabila jumlah peserta didiknya banyak, maka biayanya akan menjadi lebih murah. Walaupun faktor biaya ini sangat penting untuk dipertimbangkan dalam menentukan media yang akan digunakan, Bates (1995) mengingatkan bahwa akan sangat berbahaya apabila para perancang PJJ hanya memperhatikan masalah biaya yang dikeluarkan tanpa melihat keuntungan dari penggunaan media yang dipilih.
Misalnya, sebuah institusi PJJ memilih menggunakan video interaktif. Penggunaan media ini akan terhitung mahal apabila digunakan untuk peserta didik yang berjumlah sedikit, sebaliknya apabila jumlah peserta didiknya banyak, maka biayanya akan menjadi lebih murah. Walaupun faktor biaya ini sangat penting untuk dipertimbangkan dalam menentukan media yang akan digunakan, Bates (1995) mengingatkan bahwa akan sangat berbahaya apabila para perancang PJJ hanya memperhatikan masalah biaya yang dikeluarkan tanpa melihat keuntungan dari penggunaan media yang dipilih.
- Teaching
and Learning (Proses dosenan dan Pembelajaran).
Maksud dari
proses dosenan dan pembelajaran adalah seajuh mana sebuah media mampu membantu
proses belajar mengajar, sehingga bisa diketahui media apa yang akan digunakan
dalam proses pembelajaran tersebut. Sehingga tidak ada media yang tersedia
menjadi sia-sia, karena tidak dipergunakan atau tidak dapat membantu proses
pembelajaran.
- Interactivity
(Interaktifitas/Komunikasi dua arah).
Komunikasi
dua arah ini biasanya menggunakan media elektronik orang menyebutnya
tutorial elektronik. Akan tetapi penyelenggara PJJ harus mempertimbangkan
kesulitan-kesulitan yang ada dalam komunikasi dua arah ini. Sejauh mana sebuah
media mampu memberikan komunikasi dua arah dengan memahaminya sehingga bisa
terjadi proses belajar mengajar.
- Organisational
Issues(Permasalahan Organisasi).
Hal penting
yang sangat berpengaruh dalam pemilihan media untuk pembelajaran adalah
permasalahan yang ada dalam organisasi, maksudnya bila penyelenggara PJJ akan
menggunakan sebuah media dalam pembelajaran harus mendapatkan dukungan dari
semua unsur yang ada di organisasi tersebut. Karena sebuah media akan sia-sia
jika tidak ada yang bisa mengoperasikannya.
- Novelty (Kemutakhiran).
Media yang akan dipakai sebagai media pembelajaran dianjurkan yang benar-benar mutakhir. Di samping itu media pembelajaran juga harus bisa membuat peserta didik menjadi termotivasi untuk belajar. Keadaan ini bisa terjadi jika media yang digunakan menarik untuk dipakai peserta didik. - Speed (Kecepatan).
Faktor
terakhir yang sangat berperan dalam pemilihan sebuah media adalah faktor
kecepatan, maksudnya secanggih apapun media yang dipakai jika penyampaian
informasinya lambat, maka informasi tersebut akan tidak berarti. Jadi dalam
memilih media pembelajaran penyelenggara PJJ harus bisa memilih media yang
mempunyai kecepatan dalam penyampaian informasi.
Menurut saya
dari 7 kriteria tersebut saya akan mengambil 3 kriteria yang terpenting untuk
saat ini:
1.
Teaching and Learning (Proses dosenan dan
Pembelajaran).
a)
Memanfaatkan jasa teknologi elektronik. Guru dan
siswa, siswa dan sesama siswa atau guru dan sesama guru dapat berkomunikasi
dengan relatif mudah tanpa dibatasi oleh hal-hal yang bersifat protokoler.
b)
Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan
computer networks) Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self
learning materials) disimpan di komputer sehingga dapat diakses oleh guru
dan siswa kapan saja dan di mana saja bila yang bersangkutan memerlukannya
c)
Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil
kemajuan belajar dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan
dapat dilihat setiap saat di komputer
2.
Komunikasi dua arah (interactivity).
Interaksi adalah hal penting pula dalam proses pembelajaran dan hal ini dapat diterapkan dalam kriteria memilih media. Dengan memilih media yang mendukung interaksi dan komunikasi, kita dapat mengetahui apakah bahan ajar sudah diterima atau belum oleh peserta didik, peserta didik pun bisa menanyakan jika ada hal yang sulit atau ada kesulitan ada hal yang kurang dimengerti oleh peserta didik bisa disampaikan melalui media tersebut. Sehingga komunikasi dapat terjadi diantara keduanya. Contohnya : Google Hangout.
Interaksi adalah hal penting pula dalam proses pembelajaran dan hal ini dapat diterapkan dalam kriteria memilih media. Dengan memilih media yang mendukung interaksi dan komunikasi, kita dapat mengetahui apakah bahan ajar sudah diterima atau belum oleh peserta didik, peserta didik pun bisa menanyakan jika ada hal yang sulit atau ada kesulitan ada hal yang kurang dimengerti oleh peserta didik bisa disampaikan melalui media tersebut. Sehingga komunikasi dapat terjadi diantara keduanya. Contohnya : Google Hangout.
3.
Kecepatan (speed).
Pemilihan media yang memiliki tingkat kecepatan yang baik dalam menyampaikan informasi bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan, dimana pengajar bisa memberikan bahan ajar dengan cepat dan peserta didik dapat menerima bahan ajar dengan cepat pula. Sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan lancar. Contohnya : Pada saat sedang mengerjakan tugas di edmodo, diusahakan untuk kecepatan internetnya tidak lelet sehingga tidak mengganggu pada saat tugas dikerjakan.
Pemilihan media yang memiliki tingkat kecepatan yang baik dalam menyampaikan informasi bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan, dimana pengajar bisa memberikan bahan ajar dengan cepat dan peserta didik dapat menerima bahan ajar dengan cepat pula. Sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan lancar. Contohnya : Pada saat sedang mengerjakan tugas di edmodo, diusahakan untuk kecepatan internetnya tidak lelet sehingga tidak mengganggu pada saat tugas dikerjakan.
DAFTAR
PUSTAKA
Sutrisno. 18 Juni 2012. Teknologi
Informasi dan Media Pembelajaran. Retrieved Desember 2013, from http://triesmedia12.blogspot.com/2012_06_10_archive.html
Akhmad Sudrajat. 16 Juli 2010. Media
Pembelajaran Berbasis Komputer. Retrirvrd Desember 2013, from:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar